Rabu, 19 Desember 2012

Urantia Book

Buku Urantia adalah buku (kitab) yang dipercaya bukan buatan manusia, dimana penulisannya terdiri dari beberapa pribadi roh dan malaikat. Saat kami membaca review singkat dari saudara Nugroho Widi buku ini lebih mirip seperti injil, hanya saja ada beberapa yang berbeda dari injil, salah satunya adalah mereka menulis bahwaYesus inkarnasi dari  Michael of Nebadon. Buku ini jauh lebih lengkap di bandingkan dengan injil. Buku ini sama seperti Al Qur'an yang memiliki banyak pengetahuan science yang telah terbukti.

Setelah kami membaca uraian singkat mengenai Buku Urantia dari wikipedia dan dari saudara Nugroho Widi, ada sesuatu yang janggal menurut kami. Tidak perlu membaca seluruh isi buku untuk menemukan kejanggalan dalam buku ini.

Buku Urantia diwahyukan pada tahun 1934-1939 dan diterbitkan pada tahun 1955 melibatkan 30 orang terpelajar dan disampaikan dengan bantuan seorang makhluk tengah. Penulisan ini tidak lepas dari keberadaan seorang dokter ahli bedah dan psikiatri yang bernama Dr. William S. Sadler (1875-1969) serta istrinya Dr. Lena Sadler. Untuk tahun 1934-1939 mereka mengklain mendapatkan wahyu tentang pengetahuan alam adalah sesuatu yang konyol. Mengapa? Pada tahun 1500-an teknologi sudah berkembang apalagi penulisan atau penerimaan wahyu melibatkan 30 orang TERPELAJAR sekaligus seorang doktor bedah dan psikiatri. Bisa saja tulisan itu bukan WAHYU melainkan segelintir kejadian-kejadian yang telah diteliti dan terjadi di masanya. Bisa saja saat ini kami membuat buku (kitab) baru dan mengenalkan diri bahwa ini adalah WAHYU dimana kami mengambil bagian-bagian terpenting dari beberapa kitab di dunia ini sekaligus ilmu pengetahuan di masa saat ini.

Berbeda dengan Al Qur'an yang turun pada abad ke-6 dimana teknologi belum berkembang, dan seyogyanya tetaplah Al Qur'an yang paling tidak logis bila disebut-sebut sebagai karangan manusia. Karena aneh saja apabila manusia mengarang ilmu pengetahuan yang terbukti akurat.

Kamis, 29 November 2012

Siapakah yang berhak menerima wahyu? Nabi atau Rasul?

Jelas, bahwa tidak ada Nabi terakhir yang disebutkan dalam Injil, namun ketika kami membaca kitab injil perjanjian baru dan tiba di surat kisah para rasul, pikiran kami tergelitik. Bukankah seharusnya penulisan injil berhenti saat yesus di angkat untuk kedua kalinya ke sorga? Lalu bagaimana bisa injil tetap di tulis sesudah yesus diangkat.

Saat kami mencari tahu tentang perbedaan antara Rasul dan Nabi dalam keyakinan penganut injil, jelas Rasul adalah murid yesus sedangkan nabi adalah utusan dari Tuhan. Namun anehnya bagaimana seorang murid yang notabene bukan pilihan dari Allah (tuhan Bapa dalam injil) mendapat wahyu dari Tuhan?

"Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.Karena aku bukan menerimanya dari manusia,dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku,
tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus." (Galatia 1:10-11)

Perhatikan surat-surat sesudah surat Yohanes, seperti surat kisah para rasul. Bila injil benar-benar turun dari Tuhan, bila injil benar-benar firman Tuhan lalu mengapa kisah para murid yesus yang diceritakan di sana? yang beisi tentang perjalanan para murid yesus? Dan benarlah tuduhan kita bahwa injil adalah tulisan manusia.

Kembali ketopik atas, siapakah yang pantas menerima wahyu? Nabi ataukah Rasul?
Bila dilihat dari sejarah wahyu turun pada nabi-nabi. Musa dengan Taurat, Daud dengan Zaburnya, Nabi Isa dengan Injilnya, dimana mereka adalah orang-orang pilihan yang jelas-jelas dipilih oleh Allah (atau Tuhan Bapa menurut injil). Dan bagaimana bisa seorang murid menerima wahyu dan merasa berhak menulis injil baru setelah gurunya tiada? Apa haknya dia? Patutkan surat-surat paulus dan lainnya seperti kisah para rasul, galatia, roma dan sebagainya di klaim sebagai wahyu dari Tuhan?

Senin, 26 November 2012

Yesus datang untuk menggenapi atau merubah?

Kita tahu bahwa Yesus datang untuk menggenapi nuhbuat,untuk menggenapi kitab-kitab sebelumnya seperti ayat injil berikut ini:

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya." (Matius 5:17)
menurut catatan kaki bahwa ayat Matius 5:17 diperjelas pada ayat berikut ini:

"Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya." (Roma 3:31)

Sudah jelas bahwa dalam injil Matius 5:17 Yesus mengaku "datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya (a.k.a Taurat) dan dalam Roma 3:31 telah dijelaskan bahwa Yesus datang untuk meneguhkan hukum Taurat, dimana sudah jelas bahwa Yesus diturunkan tidak merubah melainkan menggenapi atau meneguhkan. Namun mengapa injil berubah? Bahkan 10 perintah dalam Taurat berubah, apa yang di ubah dalam 10 perintah Taurat?

lihat 10 perintah Allah berikut ini dalam perjanjian lama:

"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku." (Ulangan 5:6-7). Dimana ayat tersebut mengartikan bahwa Tuhan itu satu dan ayat tersebut kembali ditegaskan dalam Ulangan 6:4 musa berkata, "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa".

Namun didalam perjanjian baru secara tegas disebutkan bahwa tuhan itu lebih dari 1 dari ungkapan Petrus berikut ini: Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" (Yohannes 21:21) di sana jelas dikatakan bahwa Yesus adalah tuhan. dan simaklah ayat berikut ini: "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil" (1 Yohanes 2:1) dan dapat disimpulkan bahwa Yesus adalah perantara dimana dia yang juga duduk di sebelah kanan Allah (dalam Roma 8:34). Siapa itu Bapa? siapa itu Allah? Nah di sini sudah di ketahui bahwa dalam perjanjian baru disebutkan tuhan lebih dari satu yaitu Yesus sendiri dan Bapa atau Allah yang mana keduanya duduk berdampingan (dalam Roma 8:34).

Kesimpulan:
Lalu benarkah yang ditulis dalam injil bahwa salah satu tugas Yesus di dunia adalah untuk menggenapi atau meneguhkan, bukan untuk menghilangkan? Lalu kenapa 1 dari 10 perintah Allah tentang "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku" yang notabene menyatakan bahwa tuhan itu satu (esa) hilang di perjanjian baru dimana yang menyatakan tuhan itu lebih dari dua.

silahkan berpikir.



Siapa Nabi Terakhir dalam Injil?

Tidak pernah disebutkan siapa nabi terakhir dalam injil, bahkan Yesus turun bukanlah sebagai nabi atau utusan terakhir melainkan sebagai penggenap seperti dalam ayat injil berikut ini:

"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi" (Matius 1 : 21-22)

dan Yesus dalam injil mengaku bahwa dia adalah Tuhan bukan nabi.

"Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,:" (Wahyu 1:17)


Pola Pikir:
Bayangkan bila Allah tidak menurunkan nabi penutup atau utusan terakhir untuk menutup ajaran-Nya, maka ajaranNya masih menggantung dan akan banyak bermunculan nabi-nabi palsu yang menganggap dirinya sebagai seorang nabi utusan Allah seperti halnya Mormon yang mengaku bahwa dirinya adalah seorang nabi. Disinilah salah satu lemah injil, mereka tidak memiliki dalil apapun untuk menyangkal datangnya nabi palsu.